Pada dasarnya, penemu "setrika kuno" tidak dapat ditentukan secara pasti karena belum ada bukti sejarah yang menerangkannya. Akan tetapi, banyak orang yang mempercayai kalau setrika listrik ditemukan oleh Henry W. Seely pada 1882.
Setrika listrik yang ditemukan oleh Henry tersebut berupa setrika listrik datar yang masih mempunyai beberapa kelemahan, di antaranya lama untuk panas, tetapi sangat cepat dingin. Oleh karena itu, beberapa ilmuwan setelah Henry mencoba melakukan penyempurnaan-penyempurnaan terhadap teknologi setrika listrik.
Sejarah Perkembangan Setrika
Satu abad sebelum masehi Walaupun nama setrika berasal dari bahasa belanda strijkijzer (yang artinya menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang di panaskan). Konsep setrika sendiri datangnya dari Cina satu abad sebelum masehi. Pada masa itu, mereka menggunakan wajan besi dengan pegangan panjang yang berisi batubara. Nah, wajan ini kemudian ditekankan di baju yang akan di setrika. Meski bentuknya masih agak jauh dari setrika yang kita kenal sekarang, tapi kalau tidak muncul ide ini, pakaian kita pasti masih lecek-lecek semua.
Abad 17 Sayangnya, perkembangan setrika tidak secepat yang kita bayangkan. Baru pada abad ke-17, setrika muncul di Barat. Setrika yang pertama kali muncul pada masa itu dikenal dengan nama sadiron, yang berasal dari bahasa inggris kuno sald yang berarti solid. Sadiron berbentuk sepotong besi yang ditempelkan dengan pegangan besi. Sadiron ini dipanaskan di depan perapian terbuka atau kompor. Tapi, begitu sadiron ini dipanaskan, pegangannya pun ikut panas. Makannya, untuk memegang sadiron ini, kita harus menggunakan sarung tangan yang sangat tebal. Berat sadiron biasanya 2,5-4,5 kg.
Abad 19 Pada sekitar tahun 1870 seorang ibu rumah tangga bernama Mary Florence Potts di Lowa menemukan inovasi yang membuat setrika jadi lebih mudah. Caranya membuat sadiron dengan dua ujung yang runcing, yang membuat menyetrika lebih mudah dua arah. Tahun berikutnya, Mary mematenkan satu temuannya lagi yaitu sadiron dengan pegangan yang bisa di lepas, yang memungkinkan sadiron di panaskan tanpa perlu memanaskan pegangannya juga. Satu hal yang menjadi masalh adalah bahwa sadiron cepat sekali mendingin sehingga kita mesti punya beberapa setrikaan supaya bisa bergantian dipanaskan dan digunakan.Akhir abad 19 Keribetan proses sadiron yang harus dipanaskan terlebih dahulu ini akhirnya terpecahkan pada akhir abad ke-19. Saat itu, muncul banyak penemuan setrika yang bisa memanaskan dirinya sendiri. Misalnya, setrika yang bisa diisi batu bara. Sayangnya, penemuan ini juga belum sempurna karena membuat setrika menjadi lebih berasap dan sulit untuk membuat batubara di dalamnya terus menyala. Selain itu, ada pula penemuan setrika yang menggunakan bensin dan alkohol sebagai bahan bakarnya. Masalah lain yang muncul adalah baunya yang kurang sedap dan sering meledak sehingaa membuat orang takut memakainya.
Abad 20 Setrika listrik yang pertama kali dipatenkan sebenarnya sudah ada pada tahun 1882. Tapi, penemuan ini justru tidak sukses karena sulit untuk digunakan. Pada waktu itu, belum banyak orang yang mendapat listrik dirumah. Kalaupun ada, biasanya listrik itu hanya dipakai pada malam hari untuk menyalakan lampu. Baru pada awal abad ke-20, setrika listrik menjadi populer dan akhirnya pada tahun 1920-an mucullah setrika listrik dengan thermostat. Menyetrika jadi lebih mudah, karena kita bisa mengatur suhunya.
Abad 21 Setrika yang sering kita pakai sekarang pastinya sudah jauh lebih canggih dan mudah. Selain pengatur suhu, ada juga yang dilengkapi dengan wadah air yang bisa kita semprotkan bersamaan pada saat kita menyetrika. Ada pula setrika bentuk baru seperti vacuum cleaner yang memudahkan kita menghaluskan pakaian. Kalau menggunakan setrika yang mengeluarkan uap panas ini, kita tidak perlu meletakkan baju di atas papan setrika, tapi cukup di gantung saja. Berat setrika juga makin ringan, bahkan sekarang ada setrika yang hanya berbobot 1,5 ons.
Sumber:kumpulansejarah.com